Agen Bola Terpercaya

Powered by Blogger.

Gejolak birahi istri yang terpendam

Istri nafsuIni adalah cerita sungguhan yang terjadi dalam hidupku bukan karangan semata. Cerita ini kutuliskan
sendiri agar dapat berbagi dengan anda-anda semua terutama kaum hawa. Saya sangat berharap mendapat tanggapan anda setidaknya untuk membuat rasa tenang dalam hidup saya. Begini cerita saya… Saya adalah seorang wanita yang sudah bersuami dan memiliki seorang anak berusia 10 tahun, sebut saja nama saya Wati. Saya bukanlah wanita yang berparas bidadari, walaupun begitu tidak dapat juga dikatakan jelek. Bahkan beberapa orang mengatakan saya menarik walaupun kulit saya tidak bisa dikatakan putih. Entah mereka yang saya kenal maupun selentingan dan kekaguman orang di luar sana. Baik yang mengungkapkan langsung maupun yang disampaikan melalui orang lain. Saya adalah anak pertama dari sebuah keluarga yang serba berkecukupan walaupun tidak kaya raya. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang cukup diperhitungkan dikampung saya. Saya menikah dengan seorang pria yang sangat saya cintai hubungan kamipun didukung sepenuhnya oleh kedua orang tua kami. Hubungan seks kami tidak ada masalah bahkan sepertinya semakin hari semakin panas saja. Terasa harmonis sekali kehidupan rumah tangga kami. Selain itu dilingkungan tetangga kami, aku dikenal sebagai sosok isteri yang baik, ramah, setia, dan alim. Pokoknya tidak ada satupun berita miring tentang aku. Seiring dengan perkembangan waktu, pekerjaan suami pun semakin sibuk karena karir suami saya dikantornya sedang melonjak pesat. Hal itu membuat suami saya harus bekerja dari pagi sampai malam sehingga sampai dirumah sudah kecapaian, bahkan kadang- kadang harus keluar kota untuk beberapa hari karena urusan kantornya, membuat hubungan seks kamipun berkurang drastis. Apabila dahulu kami melakukannya hampir tiap hari sekarang paling banyak satu kali dalam sebulan. Saya pribadi memakluminya dan mencoba untuk bersabar, toh ini demi kebaikan masa depan rumah tangga kami juga. Sikap suami saya yang dahulu sangat perhatian dalam keluarga menjadi berkurang, saya sadar ini bukanlah karena sikapnya yang berubah tetapi karena tuntutan pekerjaan yang membuatnya lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada tugas-tugasnya. Tetapi saya tetaplah wanita yang membutuhkan kasih sayang, perhatian dan belaian dari seorang suami. Terus terang (hal ini baru saya ketahui akhir-akhir ini) bahwa saya memiliki nafsu seks yang cukup besar. Hingga pada suatu hari. . . Hari itu hari minggu, suami saya akan berangkat keluar kota mengurus kerjaannya untuk waktu tiga hari. Dia pamit pada saya pagi itu. Setelah suami saya pergi, saya pun berangkat ke rumah sakit untuk perawatan gigi yang memang saya lakukan setiap enam bulan sekali. Sedangkan anak saya tinggal dirumah dengan ditemani pembantu. Sampai dirumah sakit saya pun mengambil nomor antrian dan duduk sambil menunggu nomor antrian saya dipanggil. Tepat diseberang saya berjalan seorang pria yang dari tadi selalu melirikkan matanya pada saya. Tak lama kemudian pria itu menghampiri saya, setengah berteriak dia berkata… “ Wati ya?” Saya tertegun sejenak dan berpikir darimana dia tau nama. Kemudian saya menjawab… “Iya, saya wati… anda siapa ya?” “Kamu lupa ya? saya kakak kelasmu sewaktu SMU dulu!” Setelah saya amati wajahnya akhirnya… “Andre ya?” Dia mengangguk dua kali. “Ya ampun, andre… aku pangling maaf ya…” “Gak apa-apa aku juga tadi agak lupa sama kamu… mmh ngapain nih?” Tanya Andre “Ini aku mau Check up gigi” Jawabku. “Kamu ngapain?” Tanyaku lagi “Aku habis menjenguk teman sakit, antrian mu masih lama ya?” “Lumayan, antrianku nomor 52 dan sekarang masih nomor 47” jawabku. “Kamu sendirian?” Tanyanya. “Iya” “Aku dengar kamu sudah nikah, suamimu mana?” “Suamiku gak bisa ikut ngantar, soalnya lagi sibuk” Jawabku singkat. “Ya sudah, aku temenin deh” Jawabnya. “Nggak usah ndre, aku nggak apa- apa kok sendirian” Tolakku. “Ah.. nggak apa-apa kok, lagian ini kan hari minggu aku lagi nggak ada kerjaan” Jawabnya setengah memaksa. “Kita kan baru ketemu setelah lama pisah, pengen nborol- ngobrol sama kamu, boleh kan?” sambungnya. “Ya deh, asal nggak mengganggu waktumu aja” Jawabku. Kami pun larut dalam obrolan- obrolan panjang yang mengasyikkan, kami mengobrol kenangan masa-masa SMU dulu. Topik yang sangat mengasyikkan bagiku. Perlu diketahui Andre ini adalah kakak kelasku sewaktu SMU dulu, hubungan kami hanya sebatas teman, tidak lebih. Bahkan sudah menjadi seperti hubungan abang- adik. Obrolan kami pun terhenti saat suster jaga memanggil nomor antrianku dua kali. Kemudian aku berkata kepada andre… “Ndre, kamu nggak perlu nungguin aku” “Ah.. nggak apa-apa biar aku tungguin aja kamu disini, lagian kamu kan nggak bawa kendaraan biar nanti aku antarin kamu pulang, kebetulan aku bawa mobil” Jawabnya. Memang di sela-sela obrolan kami tadi dia sempat bertanya apa kendaraanku kesini, dan aku jawab naik angkot. Akhirnya aku biarkan dia menunggu, dan aku pun masuk keruang periksa. Kurang lebih satu jam kemudian aku pun keluar, karena check up gigiku sudah selesai. Kulihat andre masih menunggu. Setia juga cowok ini nungguin aku hampir satu jam seperti ini bahinku, coba suamiku mau nungguin aku seperti ini bathinku lagi. Sayangnya suamiku sudah nggak punya lagi waktu untukku. “Maaf ya ndre lama nunggunya” Kataku. “Nggak apa-apa kok, jangankan satu jam, setahun pun aku tungguin” Jawabnya. Aku berpikir apa maksudnya menjawab seperti itu, mudah- mudahan dia tidak sedang merayuku. Aku pun membalas dengan senyuman. “Mau pulang sekarang?” Tanyanya? “Terserah kamu” “Ok, yuk” Katanya. Sesampainya didalam mobil. Dia pun menyalakan mobil dan beranjak pergi dari rumah sakit. Dalam perjalanan dia menceritakan kalo mobil tersebut bukanlah mobil pribadinya melainkan mobil perusahaan yang dipinjamnya. Dia juga menceritakan kalo dia bekerja pada sebuah perusahaan supplier alat-alat bangunan, dan dia menjabat sebagai Supervisor. Walaupun sebagai Supervisor, kerjaanya bukan hanya duduk-duduk saja, tetapi juga membantu buruh kasar mengangkat alat-alat berat. Begitu ceritanya. Pantas badannya besar dan kekar kayak gitu, bathinku. Tanpa sadar aku membayangkan bentuk badannya dibalik kaos ketatnya itu, mendadak nafasku menjadi berat. Lamunanku dikejutkan oleh suaranya yang besar. Untung saja suaranya memecahkan lamunanku kotorku, kalau nggak bisa gawat bathinku. “Rumahmu dimana wat?” Tanyanya. Kusebutkan alamatku padanya, yang memang lumayan jauh. “Wah berarti kalo mau kerumahmu melewati rumahku dulu dong, kamu mau mampir kerumahku dulu? Kebetulan aku tinggal sama kakak perempuanku Nita, kamu juga kenalkan?” Mendengar dirumahnya dia tidak tinggal sendirian tetapi bersama kakaknya, aku pun meng-iya-kan. “Boleh deh, sekalian pengen ketemu sama kak Nita udah lama gak ketemu” Jawabku. Tak berapa lama kemudian kami sampai dirumah Andre. Rumahnya kecil saja, tetapi cukup rapi halamannya ditumbuhi berbagai macam-macam bunga yang membuat rumah mungil itu tampak asri. Sampai didalam rumah kami disambut kak Nita yang masih seperti dulu tetap ramah dan bersahabat, kemudian kak Nita mempersilahkan aku duduk disofa biru dalam rumahnya. “Mau minum apa Wat?” Sapa kak Nita. “Nggak usah repot-repot kak, nanti aku ambil sendiri kalau pengen” Jawabku padanya. Memang dari dulu aku sudah lumayan akrab dan tidak canggung lagi dengan keluarga besar Andre. “Ya sudah, kakak kebelakang dulu ya kebetulan tadi lagi masak” Jawab kak Nita sambil beranjak kebelakang tampaknya menuju dapur. “Wat, istirahat aja dulu ya, aku masuk dulu sebentar” Sapa Andre yang sejak tadi diam. “Iya Ndre..” Jawabku. Pandanganku menyapu seluruh ruang tamu itu, tampak beberapa buah foto Andre bergantung didinding ruangan itu. Tak ada foto wanita lain selain foto kak Nita sebuah dan foto ibu dan bapaknya Andre.

Agen Togel Terpercaya - Berarti benar yang dikatakan Andre sewaktu ngobrol dirumah sakit tadi, kalo dia memang belum menikah. Bosan sendirian aku pun bermaksud kebelakang untuk menemui sekalian membantu kak Nita didapur. Rupanya dapurnya berada jauh dibelakang karena harus membelok lagi kekiri. Belum sampai kaki menuju dapur terdengar suara desiran air dari kamar mandi sebelah kananku yang terbuka sedikit. Secara reflek mataku mamandang kearah itu. Wow… aku terkejut setengah mati melihat Andre sedang kencing di dalam kamar mandi. Tetapi bukannya berpaling kearah lain mataku justeru melotot memandang kont*l Andre yang walaupun tidak sedang tegang tampak besar dan panjang, terlintas diotakku gimana gedenya kont*l itu kalau sedang tegang. Seketika itu juga CD ku terasa lembab, pasti dikarenakan cairan vaginaku yang keluar. Andre yang dari tadi tidak sadar kalau kont*lnya sedang kupandangi, akhirnya terusik dengan kehadiranku. Dia memalingkan wajahnya kearahku, terjadi kontak mata sebentar antara aku dan Andre, dia terkejut dan gelagapan tak menyangka sedang kupandangi. Tanpa mengeluarkan kata-kata aku pun beranjak meninggalkan Andre menuju kedapur yang menjadi tujuan awalku. Dadaku berdegup kencang antara perasaan malu, menyesal, dan ah… bodohnya aku rupanya aku jadi terangsang juga olehnya. Mengapa aku menjadi terangsang melihat kont*l lelaki lain selain suamiku. Apa karena sudah hampir satu bulan ini aku tidak diberi jatah oleh suamiku. Se-alim apapun dan sehebat apapun aku menahan gejolak ini, aku tetaplah wanita yang memang butuh akan hal yang satu itu. Hal ini tidak dapat kupungkiri. Setelah membantu kak Nita memasak, akupun kembali keruang tamu. Kudapati Andre sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Rasa maluku bertambah saat bertemu Andre diruang tamu. Tapi tanggapan Andre sungguh berbeda dari yang aku pikirkan. Andre seolah-olah tidak peduli akan hal itu, seolah tidak terjadi apa-apa. Setelah suasana kuanggap tenang, aku pamit pulang dengan diantarkan Andre. Setelah sampai, Andre tidak mampir dia langsung meluncur kembali. Sesampainya dirumah aku langsung mandi, kucoba melupakan apa yang terjadi barusan. Paginya, seperti biasa aku mengantarkan anakku pergi kesekolah setelah itu aku pulang kembali kerumah. Baru saja aku masuk kedalam rumah, tiba-tiba pembantuku minta ijin untuk pulang kampung karena ayahnya sakit keras. Jarak dari kota menuju kampung halamannya memakan waktu kurang lebih 5-6 jam perjalanan sehingga mengharuskan dia bermalam disana. Akupun mengijinkannya dan memberikan dia sedikit uang saku untuk keperluannya, dia pun menjanjikan akan segera pulang setelah kondisi ayahnya membaik. Jam 9 pergilah pembantuku menuju kampung halamannya dengan menggunakan bis, sekarang tinggal lah aku sendirian dirumah. Disaat sendirian seperti ini, aku kembali merasa kesepian sehingga kejadian kemarin kembali terlintas. Terbayang dibenakku Badan Andre yang tegap, otot-ototnya yang kekar, dadanya yang bidang, dan kont*lnya yang besar ah… mengapa aku jadi begini, mengapa aku begitu terangsang mengingatnya. Semua bayangan itu membuat payudaraku mengeras, otot-otot vaginaku berkontraksi, kemudian dalam hitungan menit akupun orgasme. Sepertinya aku tergila-gila kepada Andre kakak kelasku tersebut. Aku tahu ini salah, tapi sungguh aku tak dapat menahannya. Siangnya kujemput anakku dari sekolahnya, tetapi dua jam kemudian anakku kembali kesekolah untuk mengikuti les tambahan pelajaran yang memang setiap sore diikutinya. Sore itu hujan turun dengan lebat sekali, kembali aku sendirian dirumah. Daripada bosan dan memikirkan yang nggak-nggak akhirnya kuputuskan untuk menonton film DVD. Kucari-cari koleksi film-film suamiku, setelah memilih-milih kuputuskan untuk menonton film yang dibintangi aktris paforitku Angelina Jolie yang berjudul Original Sin (mungkin ada beberapa pembaca yang sudah menonton film ini, bagi yang belum kusarankan jangan menontonnya he..he..). Baru saja kuputar film tersebut di DVD Player, tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Akupun melangkah untuk membukakan pintu. “Eh.. Andre, silahkan masuk” Tak kusangka Andre main kerumahku sore itu, kupersilahkan dia masuk dan duduk diruang tamu. “Lagi nonton ya Wat?” Tanya Andre. (Memang TV kami berada diruang tamu) “Iya” Jawabku “Film apa?” “Nggak tahu tuh.. judulnya Original Sin” Jawabku lagi. (Awalnya aku memang nggak tahu cerita dari film tersebut) “Kamu hobby nonton juga ya” Sambungnya. “Kadang-kadang sih” “Kok sepi, mana anakmu” Tanyanya. “Anakku lagi les disekolah” “Suamimu belum pulang ya?” (Andre memang sudah tahu kalau suamiku sedang pergi keluar kota dari obrolan kami kemarin) “Belum Ndre, mungkin besok kalau pekerjaannya sudah selesai” “Berarti kamu sendirian dong, aku jadi nggak enak nih” Kata Andre. “Nggak enak kenapa?” Tanyaku balik. “Ya kamu kan lagi sendirian, nggak enak dong aku cowok main disini” Jawabnya. “Nggak apa-apa kok” Jawabku “ Baru pulang kerja Ndre?” Tanyaku. “Iya nih, tadinya sih mau langsung pulang tapi karena kebetulan rumah kita satu jalur dan posisiku lebih dekat kerumahmu langsung aja aku main, sekalian berteduh nunggu hujan agak reda” Jawabnya. “Tunggu sebentar ya Ndre kubuatkan teh hangat biar nggak kedinginan” “Ok deh, kalau nggak merepotkan”. Jawabnya. Aku hanya tersenyum. Setelah teh selesai kuseduh, akupun kembali keruang tamu. “Silahkan diminum Ndre, mumpung masih hangat” “Terimakasih ya Wat” Jawab Andre. Sejurus kemudian kami pun mulai fokus pada film DVD yang sedang tayang didepan kami. Sementara hujan diluar semakin menjadi-jadi saja. Beberapa saat kemudian tayangan film tersebut memasuki bagian yang hot, yaitu saat Angelina Jolie dan Antonio Banderas sedang bersetubuh. Ada rasa malu dalam diriku melihat tayangan tersebut, ingin kumatikan TV tetapi kulirik Andre sedang serius menonton, akhirnya kubatalkan niatku mematikannya dan akupun meneruskanmenonton film tersebut. Semakin lama film tersebut semakin hot saja, tanpa sadar aku mulai terangsang menontonnya, ditambah cuaca hujan diluar sana membuat birahiku bergejolak. Aku tak tahu apa yang dirasakan Andre saat ini, tapi aku yakin diapun juga sedang bergairah. Aku kagum juga dia mampu menutupinya dengan tetap diam dan tenang. Karena birahiku sedang bergejolak tinggi, tanpa sadar tangan kiriku meremas tangan kanan Andre. Setelah sadar apa yang aku lakukan aku menarik tanganku, tetapi dengan sigap tangan Andre menahannya. Sekarang gantian tangan kanan Andre yang meremas tangan kiriku. Aku kaget dan terpaku atas remasan tangan Andre pada tanganku, kemudian Andre mendekatkan tubuhnya padaku. Dan wajahnya semakin dekat dengan wajahku, Andre sepertinya akan mengecup bibirku. Sebelum bibirnya menyentuh bibirku masih sempat aku berkata “Jangan Ndre” tetapi tidak ada perlawanan sama sekali dari tubuhku, aku seakan mengharap bibirnya cepat-cepat menyentuh bibirku. Sejurus kemudian mulut Andre mulai melumat bibirku, dimainkannya lidahnya dalam rongga mulutku, aku semakin terangsang, aku mulai lupa segalanya. Lumatan bibir Andre yang tadi hanya kubiarkan saja mulai kuberikan perlawanan, tapi saat ini bukan perlawanan tanda penolakan yang kuberikan tapi justeru lumatan mulut Andre kubalas dengan lumatan mulutku yang tidak kalah ganasnya. Tak hanya sampai disitu, tangan Andre mulai beraksi meremas kedua buah payudaraku secara bergantian dari luar daster yang kugunakan. Tak terasa mulutku mulai mengeluarkan lenguhan nikmat oh..oh.. Aku semakin nekad saja, kont*l Andre yang selama ini hanya bisa kubayangkan akhirnya kuremas dengan ganas dari luar celana jeansnya. Melihat reaksiku Andre pun semakin ganas, setelah puas melumat bibirku giliran leherku, telingaku, dan pundakku yang digarapnya. Tidak sampai disitu tangan kanannya mulai mencari jalan masuk untuk meremas payudaraku secara langsung. Karena baju yang kupakai adalah baju terusan membuat aku harus mengangkat dasterku sampai kepinggang. Hal ini membuat paha mulusku terbuka, bukan itu saja CD putihku pun terlihat oleh Andre. Keadaan ini tidak disia-siakan oleh Andre, tangannya mulai mengusap paha mulusku, kemudian vaginaku walau dari luar CD yang kugunakan, tangannya terus naik menelusup kedalam pakaianku dan kedalam BHku dan meremas kedua payudaraku secara bergantian. Nikmat sekali yang kurasakan akupun melenguh lagi “oooh.. Ndre…” Akupun semakin tergila-gila dibuatnya. Akupun mulai membuka ikat pinggang yang digunakan Andre, dia membantu menurunkan jeansnya sebatas lutut. Terlihat jelas oleh mataku tonjolan kont*l Andre dari balik CD hitam yang digunakannya, bahkan kepala kont*lnya agak menyembul sedikit keluar karena tak mampu ditutupi oleh CD nya. Tanpa membuka terlebih dahulu CD yang dikenakan oleh Andre, ku selusupkan tanganku kedalam CD hitamnya, tanganku mulai meremas kont*l Andre dari dalam CD hitamnya. Andre menjadi gelagapan, diapun berdiri bermaksud melepas daster yang kugunakan. Belum sempat tangannya membuka dasterku, kutepis tangannya kemudian disaat dia berdiri kuturunkan jeans dan CD hitam yang dikenakan Andre. Woow. . . asedikit histeris aku melihat betapa besar dan panjangnya kont*l Andre dalam kondisi tegang seperti ini, sambil jongkok dilantai kudekatkan tubuhku ke tubuh Andre yang sedang berdiri. Tanganku mulai mengocok kont*l besar Andre, sambil mengocok dan mengamati kont*l Andre , tiba-tiba muncul perasaanku ingin sekali mengulum kont*l gede itu. Secara refleks kudekatkan wajahku ke kont*lnya dan sejurus kemudian kumasukkan kont*l besar itu kedalam mulutku tak dapat seluruh kont*l Andre masuk kedalam mulutku saking panjangnya kont*l itu, kemudian akupun mulai mengulum kont*l besar dan panjang milik Andre tersebut. Kuperhatikan wajah dan mata Andre merem-melek merasakan sensasi akibat kulumanku pada kont*lnya. Beberapa saat kemudian Andre mengangkat tubuhku hingga berdiri. Dilepaskannya dasterku kemudian BHku dan terakhir CD putihku. Matanya melotot kearahah vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu lebat yang memang kubiarkan tumbuh. Dalam kondisi telanjang bulat diangkatnya tubuhku diangkatnya kaki kiriku dan diletakannya diatas meja ruang tamu, kemudian Andre berjongkok kebawah tubuhku dan mulai menjilati vaginaku dari bawah. Mulutku meracau tidak karuan merasakan kenikmatan yang diberikan Andre, terlebih saat dia mengulum klitorisku.

Agen Togel Online - “Oohhh…. Ndre, nikmat ndre…” “Ndre… kamu hebat ndre…, lidahmu nakal ndre… ooohhh….” Racauku “Ndre aku ingin kont*lmu dimasukkan ndre… cepat ndre…. Ooohhh… ssshh…” Tidak ada lagi rasa maluku sebagai isteri orang, rasa maluku telah sirna digantikan oleh kenikmatan-kenikmatan yang diberikan bekas kakak kelasku ini. Andre tidak menjawab, kemudian dia menggendongku dan dipapahnya aku menuju kamarku yang merupakan kamarku bersama suamiku. Diletakannya aku diatas ranjang pengantinku tersebut, kemudian ditekuknya kedua kakiku dan dibukanya lebar-lebar terlihat jelas vaginaku dari pososo Andre. Kemudian diapun mulai memasukkan kont*l besar dan panjang tersebut secara perlahan kedalam vaginaku yang telah sangat basah. “Aahhh………” Teriakku merasakan nikmatnya tusukan Andre. Belum masuk sepenuhnya kont*l Andre, sementara vaginaku telah terasa penuh sesak. Tetapi Andre tidak menyerah, perlahan mulai dinaik turunkannya kont*lnya, dalam beberapa kali goyang dengan sedikit memaksa ditusukkannya kont*lnya sepenuhnya. “Aahh…Ndre…” Jeritku merasakan nyeri sedikit tapi nikmat luar biasa. Tak dapat kurasakan betapa nikmatnya saat itu. Terasa ada ruang dalam vaginaku yang selama ini belum tersentuh, sekarang telah dimasuki oleh kont*l besar dan panjang milik Andre. Andre mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun. Pertama perlahan, semakin lama semakin cepat saja, membuatku menjerit dan meracau tidak karuan. “Bagaimana Wat, kamu suka” Celoteh Andre. Aku mengangguk malu. “Besar mana kont*lku dibanding suamimu” Tanya Andre. Aku tidak menjawab. “Besar mana kont*lku dibanding punya suamimu Wat?” Tanyanya. Akhirnya kujawab “Oohhh… besar punyamu Ndre…”
Share on Google Plus

About peristiwa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html