Agen Bola Terpercaya

Blog Archive

Powered by Blogger.

Demi punya anak, kurelakan istriku dapatkan benih dari sahabatku

fuck me


Sebuah cerita 17+ cukup gila, seorang suami meminta temannya untuk ngeseks dengan isterinya sendiri agar isterinya bisa hamil dan punya anak. Bagaimana kisah dewasa gila ini, selengkapnya mari kita simak kisahnya berikut ini!

Aku punya teman (ah… ah.. ah…). No, ini bukan lagunya duet ratu. Aku punya teman baik, kawan karibku di kantor. Sekarang dia sudah pindah ke kantor lain yang menawarkan offering lebih bagus. Tapi kami masih berhubungan baik karena kami berdua punya side job sebagai fotografer pre-wedding. Dari sinilah aku jadi akrab dengan keluarganya, meskipun sebaliknya tidak. Aku yang tinggal sendiri merantau di Jakarta tidak banyak yang bisa dishare ke temanku ini, malah justru mereka yang kuanggap sebagai keluargaku. Dengan keakraban kami, aku juga kenal baik dengan istrinya. Mereka menikah 3 tahun yang lalu. Namun hingga kini belum dikaruniai dengan buah hati oleh Tuhan.

Agen Togel Terpercaya - Mereka seringkali ribut dan kawanku ini suka curhat soal hal ini. Hingga suatu ketika, sehabis sesi foto prewedding di daerah Pantai Indah Kapuk, kawanku berkata “Bro, aku udah kenal kamu berapa lama sih?” “Ya dari aku masuk PT XXX, kamu kan sudah lama disana yang punya kantor. mmmm… berapa lama ya? 5 tahun kali?” “Iya, selama ini aku sudah nyaman banget bareng sama kamu, kerja sama kamu, gila-gilaan juga sama kamu” Heummmm… apaan nih, jangan-jangan ntar dia bilang, dia gay terus suka sama aku x____X. “Wah kenapa nih bro, tumben-tumbenan kamu kaya aneh begini?”*

“Gini bro, aku ada satu permintaan sama kamu. kamu tahu kan aku sama istri aku sudah 3 tahun married tapi belom punya anak. aku berdua sudah cek ke dokter dan kondisi aku sama istri aku sebenernya sehat kok” “Yaaaudahalaaah” kupikir dia mau bilang apaan. “Mungkin emang belom dikasi sama Tuhan, kali kamu disuruh senang-senang dulu bro, kamu berdua kan kerja, jabatan oke, gaji juga oke, kamu berdua bahkan sering jalan-jalan keluar negeri” Memang betul bahwa teman karibku dan istrinya ini dari segi karir sukses luar biasa. Sejak pindah ke kantornya yang baru, dia langsung melejit bisa menduduki posisi Senior Manager yang sangat diandalkan oleh Dewan Direksi. Istrinya pun begitu, selalu dengan gampangnya memuluskan deal-deal perusahaan, maklum istrinya bekerja di bidang distribusi komponen pembangkit listrik. Kebayang dong margin mereka gimana?

“Yaaah bukan gitu bro, aku ngerasa hidup aku hampa aja gak ada anak, istri aku juga ngerasa begitu.” “Yah, terus gimana bro, mungkin kamu coba usaha lagi aja selama 1 tahun maybe” “gak bisa bro, istri aku sudah nyerah”. “Oookkkeeeey, terus permintaan apaan yang kamu maksud?” “Gini….” dia berhenti sejenak tidak melanjutkan kalimatnya. “Gini….” “eaaaahhhh…. lama daaah” “Iye iyeee, gini, aku minta bantuan kamu untuk bikin istri aku hamil.” And I said WHATTT???? “Serius bro, kamu jangan becanda deh, aneh-aneh aja.” aku terhenyak mendengar permintaan dia. Gila aja, ini kan sama aja aku menghianati karibku sendiri, seseorang yang sudah kuanggap kakak. “Seriusan ini…. aku sudah diskusi panjang lebar sama istri aku soal ini.”

“Gak bisa lah bro, gila aja kamu, aku bukannya gimana-gimana, cuma men, kamu sama aku kan sudah temenan lama, aku udah anggap kamu kayak abang aku sendiri, mmmm…. gak ada alternatif lain apa? misalkan bayi tabung?” “gak lah, bayi tabung kemahalan, aku sudah konsul sama beberap dokter di Indonesia sama di Singapore, biayanya gede banget, bisa dapet Honda Jazz aku, belum lagi rasio keberhasilannya cuma 65%. aku gak bisa ambil chance cuma segitu” Kawanku ini seorang akuntan yang handal, semuanya diperhitungkan dari sudut pandang matematis. Pernah kami backpackeran ke Indonesia Tengah (Bali, Lombok, Flores, Timor) yang ada kalo backpackeran kan ngegembel, seadanya duit. Ini dia nggak, semua tercatat rapi, tips tukang parkir, biaya kereta, biaya ferry dll.

“Yaaa, apakek, mmm…. adopsi gimana?” “nggak lah, kita gak tau orang tua si anak ini kayak gimana” “Yang nentuin sikap anak itu bukan siapa ortunya, tapi lingkungan dia? aku yakin kal… ” kawanku sudah memotong tidak mau mendengar “Gini bro, aku bukannya sembarangan minta tolong sama kamu, aku sudah tahu background kamu, aku diam-diam research tentang kamu, keluarga kamu, riwayat medis kamu *jangan tanya gimana caranya*, ditambah lagi, aku sudah kenal sama kamu sudah lama banget, kamu orangnya gak macem-macem yaaah bandel-bandel dikit okelah cuma kan gak parah-parah amat, kamu kenal baik sama istri aku, kamu kenal sama bokap nyokap aku, adek-adek aku. Ya kalo kamu mau masuk Kartu Keluarganya bokap aku, pasti dengan senang hati mereka nerima. Intinya, aku sudah bicarain masalah ini panjang lebar, pro-kontra, konsekuensi dan segalanya sama istri aku dan kita berdua setuju”*

“Oke, kalo boleh tau emang yang milih aku siapa, kamu apa istri kamu?” “kita berdua spontan kalau nggak ada kandidat yang lebih tepat selain kamu” Wah terharu aku mendengarnya. “aku gak bisa mikir sekarang nih bro, kamu boleh kasi aku waktu buat mutusin ini gak? ini rada aneh dah permintaannya.”

Agen Togel Onlne - Diam-diam setan, aku memang mengagumi istri kawanku ini. Bisa dibayangkan lah wanita muda, mmmm gak terlalu muda sih karena umurnya sekarang sudah 32 tahun, umurnya beda 5 tahun dengan umurku, berpenampilan layaknya eksekutif muda, setiap kali bertemu kalau dia menjemput kawanku ini, dia selalu menggunakan blazer kantoran yang justru menonjolkan sex appealnya. Kulitnya tidak terlalu putih, namun bersih, rambutnya dipotong sebahu, badannya juga gak terlalu langsing. Tingginya semampai, ideal jika diperhatikan mungkin tingginya sedaguku. Tapi the main attractionnya adalah her boobs. Her big melon boobs. Aku perkirakan mungkin ukurannya sudah 34D. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body mass dia yang memang tidaklah kurus. Bahkan dalam balutan blazer kerja resmi pun yang sangat tertutup, siluet bongkahan gunung kembarnya seperti menyihir untuk memandangi.

Makanya setiap kali aku ngobrol dengan istri kawanku ini, aku selalu fokus dengan ngobrol sambil melihat ke pangkal hidungnya. Aku terlalu takut untuk eye contact, tapi juga tidak mau mataku jelalatan ngeliatin toket gedenya. by the way, namaku Raka, karibku ini bernama Ayin sedangkan istrinya bernama Siska.

Sudah hampir dua minggu aku memikirkan hal ini tidak kunjung tuntas. Aku tau gimana nikmatnya menggenjot tubuh Siska dengan sepenuh nafsu, apalagi sudah dapet izin dari suaminya. Namun aku masih merasa ada yang mengganjal. Aku tetap merasa tidak enak dengan Ayin. Ayin ini baik sekali denganku, benar-benar seperti abang sendiri. Sudah tidak terhitung berapa kali dia meminjamkanku uang untuk hutang-hutangku, meminjamkan mobilnya, meminjamkan peralatan kameranya. Bahkan bisa dibilang, side job fotografer pre-wedding ini modalnya 90% dari dia sedangkan aku modal dengkul saja.

*TINUNINUNG* BBku berbunyi tanda pesan baru diterima. Dari Ayin. “Bro, gimana nih, sudah ada keputusan belom?”. Aku belum membalas, tapi pasti di ujung sana, dia sudah tau kalau aku sudah membaca pesannya. *TINUNINUNG* pesan baru masuk lagi. “Bro, please lah, help me, I have never ask you for any help. Aku bukannya mau ngungkit-ngungkit apa yang sudah aku pernah bantu ke kamu. Tapi please…” Mungkin kalau orang lain yang membaca pesan itu akan terbaca bahwa Ayin ini pamrih dalam memberi bantuannya. Namun tidak bagiku, aku tahu persis aku sudah berhutang banyak dari kebaikan yang diberikan . “Oke bro, aku setuju. I hope this is not one of your sick jokes.” “GREAT!!!! aku kabarin istri aku ya.”

Hari itu hari Rabu, kami janjian untuk ketemuan di Plasa Senayan (PS). Aku selalu suka PS, karena gak terlalu crowded, jadinya untuk nongkrong pun enak. Kami janjian di food court. Aku sudah menunggu agak lama hampir 20 menitan, cemilan french friesku pun sudah hampir habis, tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang “Hi Ka..!” salam Siska kepadaku dia tiba dengan Ayin dari arah belakang. Aku kali ini benar-benar canggung bertemu dengan mereka, tidak seperti biasanya “Eeehh hai.. Mbak” “Mbak? Mbaak? sejak kapan kamu manggil aku Mbak?” protes Siska kepadaku “Grogi dia” celetuk Ayin. Dan memang benar, aku lagi super grogi, tanganku seketika berkeringat basah dan aku salting. “Ka, sudalah nyantai aja.” “eeeh iya Sis” “Sis? duh kamu rileks deh, sekali2nya kamu manggil aku Siska” Betul, aku selalu memanggil Siska dengan panggilan teteh. Karena dia dan Ayin lebih tua daripadaku, lebih tua 5 tahun. x____X

“So…” ujarku “Iya, so….” Siska mengulang kata-kataku dengan penuh semangat dan senyum. Aku sampai takut jangan sampai Ayin cemburu, tapi nampaknya Ayin oke oke saja. Ayin menimpali “Makasih banget bro kamu mau bantuin aku, ya yang kayak aku cerita, kita perlu bantuan kamu untuk…. untuk…. ya you know” “Iya, aku ngerti, trus gimana prosesnya nih. Apa aku dateng tiap hari apa, rutin. lalu ML. atau kamu ada di situ ngeliatin aku sama teteh ntar jangan-jangan″ “wueeeh…. ogah meen yang bener aja deh kamu jangan gila” kami bertiga terbahak2. No no… gini, aku gak mau tau, arrangementnya antara kamu sama Siska aja, kalian janjian dimana, ngelakuinnya dimana, don’t tell me. I don’t wanna know. Ntar kebayang2. Hey men, kamu sobat aku cuma kalau ngebayanginnya masih gimana…” canggung deh kita bertiga. Ini dia yang sebenarnya aku takutkan. Aku takut melukai perasaan Ayin. Namun mengingat ini permintaan Ayin dan Siska sendiri ya mungkin bisa dikesampingkan saja.

Siska kemudian menimpali. “I’ll contact you ya. btw ini ada hubungannya sama masa subur Aku, jadi harus dilakuin di waktu yang pas.” aku mengangguk tanda setuju. Malam itu kami lanjut nonton dan pulang ke tempat masing-masing. *TINUNINUNG* BBMku kemasukan message, dari Siska, “Ka, kamu besok free gak.” “Aku sih free teh, Ayin emang kemana?” “Dia lagi keluar kota. “Oke teh, jadi aku ke apartemen aja nih” “Iya you can come”

Lusanya aku tiba di apartemen, sengaja aku bilang Siska kalau aku akan datang lebih cepat mungkin sebelum gelap agar tidak terlalu larut pulangnya. Aku merasakan deg-degan luar biasa. Jujur saja meskipun aku belum menikah, aku sudah merasakan hubungan seks dengan mantan-mantanku dulu. Namun belum pernah kurasakan hal seperti ini, deg-degan luar biasa gak berhenti juga sejak turun mobil dari parkiran, naik ke lift sampai ke pintu apartemennya teteh. Setelah ku pencet bel 3x masih belum ada jawaban, lalu aku mengeluarkan BBku untuk bbmin teteh, namun disaat bersamaan teteh membuka pintu. “Haiiiyy Raakkkaaa, I’ve been waiting for you, come in” Eeeeuuuuhhhh…. senyum teteh bikin hati melted. Aku harus berusaha untuk tidak main hati untuk urusan beginian. “Iya teh, sorry telat, tadi cari bensin dulu” “Yuk masuk”

Siska menyuruh duduk diruangan tengah, di ruang TV. Didepan Tv terhampar spreadsheet, mirip timing untuk pipeline project, tapi ini beda, ada tanggal yang berulang. Ah! Aku baru sadar, ini adalah siklus haid dan masa suburnya Siska. “sUdah research ya Teh, ini kok sampe berantakan gini” “Itu dia Ka, sebelumnya aku mau jelasin ke kamu dulu soal ini” ujar Siska yang datang dari arah dapur membawa soft drink dan diletakkan di meja kecil sebelah sofa tempat aku duduk. Belum sampai Siska sampai ke sofa, aku turun ke bawah mengobrak-abrik spreadsheet yang dibuat Siska, sok sok ngerti lah. Siska pun duduk di sofa setelah meletakkan kaleng soft drink di meja.

Sore itu Siska sangat seksi, dengan rambut diikat ke belakang dengan hanya menggunakan karet, memperlihatkan lehernya yang jenjang dan tengkuknya yang seperti mengundang untuk aku jilati, Siska memakai you-can-see warna putih yang tidak terlalu tipis, namun aku bisa melihat tali BHnya yang berwarna hitam menyembul melingkari pundak. Rendaan bra pun tercetak di you-can-see Siska dari depan melingkar ke belakang. Belum apa-apa aku sudah mikir macam-maca. Untuk bawahannya dia menggunakan Hotpants yang cukup pendek, celana dalamnya pun terceplak di bokongnya yang semok. Brrrr……. Siska ini benar-benar didesain Tuhan untuk menaikkan birahi pria sepertinya. Aku tidak bisa bayangkan gimana Ayin tiap hari, tiap malam disuguhi malaikat sempurna seperti ini.

KLOP, jari Siska disentakkan di depan wajahku “Bengongin apaan hayoooo, belom apa-apaan sudah ngayal-ngayal″ Anjir, ketauan aku memandangin dia. “Ngggg… nggak kok teh, kagum aja dan iri sama Ayin bisa punya istri se-perfect Teteh” ujarku menggombal. “Bisa aja deh kamu. Jadi gini, planning aku, kita cuma ML pada waktu aku sedang subur. yang berarti 14 hari sebelum aku mens. Aku ini mensnya kan selalu tanggal 25an. Jadi ya sebelum-belum itu kita ML” Kulihat jamku, melihat bagian tanggalan, masih tanggal 29. “oooo…. kirain mulai sekarang, kan masih tanggal 29 nih teh” “Ya well, aku mau test drive dulu” Apa-apaan nih maksudnya Siska. “Maksudnya gimana Teh?” “Hhh…. kamu ini lucu ya, super lugu. Kamu tau aku sengaja berdandan gini buat kamu?” AKu semakin bingung. Siska turun ke bawah duduk diatas karpet di sebelahku. Dia memeluk lengan kiriku dan menyandarkan kepalanya di bahuku.*

“Kamu tau gak sebenernya kenapa kita gak bisa punya anak?” “Iya, Ayin juga cerita kok, katanya kalian berdua sehat tapi bingung juga kenapa gak bisa” “Itu sepotong aja ceritanya, kamu tentu ingat kecelakaan yang Ayin alami 2 tahun lalu” Aku kemudian flashback, semuanya menjadi jelas sekarang. 2 tahun yang lalu, Ayin terlibat kecelakaan parah di Cipularang. Bukan… bukan tempat kecelakaannya Saipul Jamil ntar dikira jadi cerita hantu. Saat melaju kencang disebuah turunan, mobil Ayin diserempet oleh mobil yang menyalipnya dari sebelah kiri, mobil Ayin oleng dan menabrak pembatas jalan sampai mobilnya terbalik berkali2 sebelum akhirnya berhenti terbalik setelah menabrak kaki sebuah jembatan penyebrangan di atas tol. Kondisi Ayin luka parah, beberapa tulangnya remuk khususnya pinggul kiri ke bawah. Tubuh bagian atas Ayin sama sekali tidak rusak, namun pinggul hingga kaki kirinya harus di operasi beberapa kali hingga perlu diterbangkan ke rumah sakit di Singapura.

“Iya aku tau teh, apa gara-gara itu Ayin” Siska mengangguk, aku terlalu takut untuk melanjutkan pertanyaanku, takut membuat sedih Siska. “Sejak itu Ayin kehilangan fungsi seksualnya. Dia tidak bisa “bangun” lagi. Dan ejakulasi yang dia dapat hanyalah saat dia mimpi basah. Karena kecelakaan yang dia alami, dia tidak bisa menghasilkan sperma yang bagus. Dia tentu saja gak akan jujur ke kamu kalo aku tidak bisa hamil karena dia. Selama ini aku berhubungan dengan Ayin hanya sebatas petting saja, atau dia memasturbasikanku dengan dildo2 yang dia beli. Aku cinta Ayin, namun aku ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan selain itu, wanita mana sih yang gak ingin punya anak.” Aku terhenyak mendengarnya. “Iya Teh, aku ngerti kok” Setelah beberapa lama, wajah *Siska menjadi ceria kembali, saking cerianya menjadi lusty lagi. “So, Ka. Kamu mau kan muasin aku. Cuma kamu yang aku dan Ayin percaya. Aku tau Ayin pasti sakit hati dengan hal ini tapi ini justru usulan dari dia” “Iya Teh”.

Kami berpandangan beberapa lama, kemudian aku beranikan diri mendekatkan bibirku ke bibir Siska. Siska menyambutku dengan penuh nafsu, tangannya langsung memelukku dan badanku langsung ditindih saat posisiku masih terduduk di atas karpet. Dengan canggung aku hanya menempatkan kedua tanganku di pinggang Siska. Ciuman kami penuh nafsu, seperti dua pasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Kami saling berpacu berciuman, saling berebutan bibir atas, bibir bawah, main lidah dst dst. Perlahan tanganku dibimbing untuk meremas buah dadanya. Buah dadanya yang sangat besar. Tangan kananku melakukannya dengan sangat baik. Good Job! tangan kiriku melingkar meremas pantatnya yang sangat seksi. Sesekali kami bergulingan diatas karpet.

Setelah kami berdua ciuman dengan hotnya sampai bibir kami berdua nyut-nyutan, Siska melepaskan ciumannya. “Kamu tau, aku selalu kagum sama kamu Ka, sejak pertama kali ketemu. Tapi ya apa mau dikata, aku ini istri orang, tapi look here we are now.” Aku hanya bisa tersenyum, kalo lagi sange gini biasanya otakku berhenti bekerja, jadi mendingan diam saja daripada ngomong hal bodoh. Lalu Siska, beranjak berdiri dan berkata “You ready to fuck me?” “Mmmmmm…. aku gak janji Teh, aku takut gak mampu. Lagian kan aku sudah anggep Teteh kayak kakak sendiri.” Siska turun kembali dan meremas celana jeansku di bagian Mr.Pku. “Katanya si Junior nggak tuh” sambil tersenyum nakal. Siska berdiri kembali dan berjalan ke arah kamar tamu. “Jangan lama-lama ya nyusulnya” sambil membuka pintu kamar tamu dan menghilang ke dalam.

Aku setengah sadar langsung berdiri menuju tas ranselku yang tadi kuletakkan dekat rak TV, segera bongkar celanaku, celana jins dan celana dalamku dan berganti dengan celana boxer longgar andalanku. Ku berjalan menuju kamar tamu dan mengetuk sebelum masuk. Entah apa yang kupikirkan, aku masih berpikir harus bertingkah sopan kepada Siska. Begitu aku masuk, aku menemukan Siska sudah merebah di atas kasur, kasur yang biasanya kutiduri kalau aku menginap disini. Siska sudah menanggalkan you-can-see dan hotpantsnya. Yang tertinggal ditubuhnya hanyalah BH yang sepertinya kekecilan karena terlihat seperti tidak bisa menampung payudara Siska yang besar, dan G-string. Siska bertumpu dengan sikunya di punggung. “Buka dong kaosnya…” setelah kubuka kaosku, aku menghampiri Siska dengan merebah di sampingnya kirinya. Siska mengubah posisinya menjadi menghadapku. Jarinya yang lentik mulai bermain-main mulai dari dadaku, turun ke bawah, masuk ke celana, pas hampir sampai di Mr.Pku yang sudah super tegak seperti mau meledak, Siska tarik lagi jarinya keatas.

Siska kemudian menciumi badanku, menjilati putingku, aku mulai merasakan nafasku menjadi tidak beraturan. Sudah horny super bos. Sambil menciumi puting kiriku, Siska kemudian menaiki badanku, menunggangiku layaknya joki diatas kuda, Vaginanya yang masih tertutup G-string *di gesek-gesekan ke Mr.P tegangku yang juga masih tertutup celana. Aku meremas kedua bongkah pantat Siska dan sesekali membimbing gerakan pinggulnya. Siska tampaknya menikmati yang kulakukan. Cukup lama Siska menciumi putingku, bergantian kiri dan kanan, ciumannya mulai naik ke leher dan kami pun berciuman kembali. Ciuman kami sama panasnya seperti ciuman di sofa tadi. Sesekali Siska melepaskan nafasnya seakan itu yang dia tahan selama ini. Tangannya menjambaki rambutku, pinggulnya masih bergoyang. Pettingan ini kami lakukan cukup lama. Kalau Siska memang Test Drive, aku mungkin memang harus memuaskan dirinya sampai pol. Siska semakin blingsatan menciumiku, gerakan pinggulnya semakin menjadi, mengalahkan bimbingan tanganku.

Aku pun merubah posisi, kami berguling dan kini Siska berada dibawah ku, ku gesek-gesekkan Mr.Pku ke vagina Siska. Kakinya yang jenjang melingkar menjepit pinggulku sebagai reaksi gesekanku. Semakin kuat aku menggeseknya, semakin kuat pula jepitan. Sampai akhirnya seperti Siska membantingku ke sisi dan kami bersebelahan dan jepitannya makin kencang dan bergetar jambakannya juga semakin mejadi. “AaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAaaahhhhhhh…….hhhhhhhhhhh ……..” Siska sedang orgasme. Orgasme Siska ditutup dengan exhale nafas panjang Siska dan dilanjutkan dengan ciuman mesra ke bibirku. Mukaku merah padam, bahagia rasanya bisa memuaskan Siska. “Gimana Teh, barusan O ya” “Ouuuwhhh iyaaaah…. udah lama aku gak ngerasain O kayak begitu, bahkan Mr.P kamu pun belom masuk.” Siska kembali menciumi bibirku, tangannya yang lembut sambil mengelus-elus pipiku. AKu merasakan rasa sayang dari belaiannya, atau memang beginilah perilaku seksual Siska.

“Kamu gak mau nelanjangi aku? Aku masih lengkap gini?” “Jangan dulu Teh, Teteh lebih seksi kalo ada yang nutupin, mau pelan-pelan aja. Btw aku boleh sampe jam berapa ini?” “Terserah kamu aja..mmm… sekuatnya kamu aja…” Siska kembali menciumiku. sungguh luar biasa Siska terus-terusan menggodaku dengan body seksinya. Sambil menciumiku, Siska menggeliat-geliat, menggesek-gesekan tubuhnya ke tubuhku. Kami berdua bertukar panas tubuh, wajahnya yang nafsuin semakin menambah nafsuku kepadanya. Geliatan Siska semakin menjadi, pelan dan halus namun tau bagaimana menaikkan birahiku. Hingga menggeliat turun, sampailah kepala Siska di depan celanaku. “Buka ya” “terserah Teteh, punya teteh kok” Siska membuka celanaku sama sekali tidak menggunakan tangan, dengan bibirnya dia menarik celanaku turun kebawah. Sampai didengkul celanaku dilanjutkan dipeloroti dengan tangannya. Siska kemudian menunggangiku lagi. Otomatis posisi tubuhnya berputar. Jadi saja kami dalam posisi 69 yang super seksi.*

Aku sudah telanjang bulat sedangkan onderdil Siska masih lengkap. Siska menangkap Mr.P tegakku. Sesekali dia menciuminya dengan lembut. “Ka, gede amat nih, aku gak yakin muat.” “Yah teh, dicoba aja dulu, diukur pake mulut” godaku. Siska membalas dengan cubitan pelan di pahaku. Siska perlahan menciumi sekeliling Mr.P ku hingga basah dengan air liurnya, kemudian sleebb… masuklah Mr.Pku ke dalam mulut Siska yang di pagari dengan bibir tipis nan seksi. “Mmmmmmhhhhh…… mmmmmmhhhh……mmmmmm…..” sama sepertiku Siska sangat menikmati sepongan yang dia lakukan ke Mr.Pku. Pinggul Siska yang saat ini ada di atas dadaku mulai menggeliat, aku cengekeram pantat Siska dan kuremas2. “Teh, kubuka ya” aku merujuk kepada G-string Siska.. “hhheee *emmmm” tanda persetujuan Siska keluar dari mulut yang masih penuh dengan Mr.Pku. G-String Rini modelnya entah apa namanya, yang pasti hanya dengan membuka satu simpul tali di belakang G Stringnya sudah terlepas.*

Wow… lembah surgawi Siska benar-benar indah, putih dan tidak ada jembut yang tumbuh di sekitarnya, ditambah wangi sekali. Aku tidak langsung menjilati, jempolku mengelus2 area sekitaran bibir vagina Siska yang masih basah dari orgasmenya yang pertama tadi. Kemudian kuciumi saja vaginanya, lama kelamaan ciumanku berubah menjadi jilatan, tidak ada sudut vagina yang luput dari jilatanku. Goyangan pinggul Siska semakin menjadi, jilatanku juga tidak bisa kalah, aku pun semakin menjadi menjilatnya. Siska pun mengimbanginya dengan menghisap, menjilati, menciumi Mr.Pku dengan liar. Bijiku pun tak luput diciumi olehnya. Saat Siska semakin turun ke bawah, aku tau dia mau menjilati lobang sunholeku. Aku menolak. Kutarik tubuh Siska supaya mulut Siska kembali sejajar dengan Mr.Pku dan kuarahkan M.rPku ke mulutnya kembali “Jangan Teh, jangan ke situ, aku gak suka” “Okemmm…… mmmm…. Ka, as you wish….mmmmmhhhhmmmm” Ya men, plis deh, dia cium silitku, aku dan dia nantinya ciuman, ya apa bedanya aku cium silit sendiri.

Aku lanjutkan menjilati vagina Siska yang semakin basah. Siska juga sudah mulai panas, tanganku dengan lihai bergerak kepunggungnya, membuka kaitan BHnya dan melepasnya. Aku tidak bisa melihatnya namun aku bisa merasakan, payudara kencang nan kenyal menekan pinggang depanku. Kutengok ke kananku, ternyata lemari pakaian kamar tamu ada cerminnya. Aku bisa melihat dengan jelas posisi kami benar benar hot. Sambil meneruskan jilatanku, aku merogoh payudara Siska untuk kuremas-remas dengan kedua tanganku. Posisinya memang sulit namun sepertinya Siska menyukainya “Teruuuuussss…..mmmmmmhhhmmm…. teruuuss….” Siska menggumam. Setelah berapa lama, dan setelah beberapa sedotan tiba2 paha Siska melingkar erat *memiting kepalaku erat di antara selangkanganku, dan CRrroooooottt……… keluar cairan hangat dari vagina Siska. Ternyata dia O yang kedua kalinya, Siska gemeteran menahan Orgasmenya kali ini sambil meremas pahaku dalam posisi membungkuk.*

“AAAaaaaahhhhhhhhh…. ya ampuuuuuuunnnhhhh….hhhhh… kamu hebat banget aku udah dua kali…” Siska langsung berbalik badan dan berkata “Now for the main course-nya ya. Siska jongkok diatas pinggangku, berupaya untuk memasukkan Mr.Pku ke dalam vaginanya, namun sudah beberapa detik sepertinya dia kesulitan, aku langsung memeluknya dan berusaha menukar posisi, membantingnya dengan lembut ke kasur dan membuka kedua kakinya. “Iya, main coursenya nih, siap-siap yah.” Ku perlahan mulai memasukkan Mr.Pku ke dalam vaginaknya. Vagina Siska benar-benar sempit, aku tak mengerti, mungkin karena sudah lama tidak pernah dimasuki penis, tapi harusnya dengan dua kali O sudah bisa dengan mudah dicoblos. Apa mungkin vaginanya yang terlalu kecil dan penisku yang kegedean. Atau memang keduanya. “Sempit nih Teh” “Lanjutin…. lanjutin… aku gak kenapa2″ dengan satu sodokkan kuat namun perlahan, akhirnya penisku bisa menembus liang vagina Siska. “AAAAAAaaaakkkkkhhhh….” jeritan keras Siska dan cakaran di punggungku menyertai tusukanku.*

AKu perlahan mulai genjot, rasanya luar biasa, Siska yang tadinya meringis kesakitan lama-lama terlihat menikmati, makatanya sudah merem melek gak karuan. Nafasnya bersuara tak beraturan dan seirama dengan sodokanku. Dalam posisi ini kami bergumul lama sekali, beberapa kali Siska memiting pinggangku namun aku tetap sodok saja. Lalu Siska mencoba mengganti posisi ingin di atas. Siska mendorong tindihanku dan berbalik memindihku. Semua dilakukan tanpa penisku terlepas dari vaginanya. Gantian sekarang Siska yang memompa penisku. Sungguh nikmat melihat wanita sesempurna Siska sedang menikmati bercinta denganku. Toketnya yang besar dan kenyal menggandul gandul seiring dengan genjotannya dia. Sesekali Rini pun melenguh dan menghela nafasnya panjang. Jika SIska sudah agak capai, Siska memelukku, namun seringnya dia duduk diatasku memamerkan toketnya yang besar. Tangannya membimbing tanganku agar tetap meremas buah dadanya dan memainkan putingnya. Sesekali aku pun menjilati putingnya.*

Masih dalam keadaan pinggulnya memompa penisku. Aku beberapa kali berusaha merubah posisi menjadi man on top lagi namun Siska menahan. ia masih ingin menguasai penisku demi kepuasannya untuk beberapa lama. Tiba2 genjotan siska semakin kencang. Kedua kaki siska memiting pinggulku dan tubuh Siska ambruk ke tubuhku dan Siska menyerangku dengan ciuman ganas. Siska O ketiga kalinya. Aku semakin nafsu melihat Siska yang sudah O, membalikkan posisi menjadi man on top, mumpung Siska sedang tidak ada tenaga untuk melawanku. “bentar…hhhh… time outtt..hhhh” Ujar Siska menyerah. “Jangan Teh, tanggung, ayo lagi.” Aku kembali menggenjot, tidak tanggung-tanggung aku menggenjot dengan rpm cepat dan konstan, Siska semakin menggila dan berteriak2. Sesekali aku mencumbu bibirnya, menjilati putingnya, menciumi lehernya, menjilati kupingnya. Diperlakukan seperti itu genjotan Siska dari bawah semakin menjadi.*

Saat dipuncak2nya aku keluarkan penisku. Kutarik tubuh siska dan kubalik badannya sampai Siska nungging di hadapanku. Disuguhi dengan pemandangan berupa bemper yang sangat seksi, ku langsung masukkan penisku ke dalam vaginanya dari belakang. Ku raih dua bantal untuk menopang tubuhnya dan kumulai genjot kembali. Rasanya dengan posisi ini aku akan cepat keluar. Kugenjot dengan cepaat cepaaat aaaaaahhhhhhhhh “Teeeeeehhhh…. aku mau keluarrrr….” “Iyyyaaa Kkkaaaa…. keluarin ajaaaa” genjotanku kulanjutkan, rasa semriwing disekitar kemaluanku sudah mengumpul namun entah kenapa tidak keluar2 juga. Siska sepertinya sudah menyerah, dia tidak bisa lagi melawanku, akhirnya dia dalam posisi tengkurap, membuang bantal dari bawah tubuhnya dan ambruk ke kasur. Dengan posisiku menindih Siska tanganku melingkar ke depan meraih kedua payudaranya. tak luput kembali kuciumi tengkuk dan leher belakangnya. siska yang sudah tak berdaya masih terangsang dengan ciuman2ku.*

Hingga akhirnya, ledakan itu muncul “TTttttteeeeeehhhhhhh…..AAAAaaaaaaahhhhhhh…… ….” Kubuang semua cairan spermaku. Belum pernah aku selega ini melepaskan spermaku ke dalam liang vagina seorang wanita. Biasanya aku menggunakan kondom ataupun buang diluar. Namun sensasi buang di dalam tanpa kondom memang lebih nikmat. CRrrrrroooooooooooootttt…..crrrrrttttt crrrrrtttttt…. aku bisa merasakan denyutan vagina siska menyambut datangnya sperma2ku. “Enaak ka” “Enak banget Teh” “Bukan, bukan, tadi aku bukan nanya ke kamu, aku bilang ke kamu dientotin kamu itu nikmat banget. Aku beruntung banget setelah sekian lama puasa langsung dapet yang kayak kamu” Posisi kami masih dalam posisi bercinta kami sebelumnya, aku masih menindih Siska dari belakang dengan penis masih terhujam di dalam namun akhirnya aku ambruk kesamping. Kuciumi pundak Siska, kubelai dengan lembut punggungnya dan kubelai rambutnya yang tadinya sudah berantakan. Kami berdua pun ketiduran.

Aku terbangun melihat jam sudah di pukul 10.30 malam. Aku melihat kesampingku, Siska tidak ada. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, Siska masuk kembali dan langsung menyerangku. Malam itu kami lagi2 bercinta hingga pagi.*

Setelah test drive yang pertama ini kami pun rutin melakukan seks selama lebih dari 1 bulan. Seringnya saat Ayin tidak ada di rumah, atau gantian di apartemenku atau kami ke luar kota. Sampai akhirnya berita gembira itu hadir, Siska positif hamil. Ayin dan Siska dan juga Keluarga besarnya gembira bukan main. Aku pun senang akhirnya aku menjadi ayah dan juga bisa membahagiakan Ayin. Namun biarlah Ayin yang mengurus anak ini dengan lebih baik. Aku dan Ayin pun masih bersahabat hingga kini. Tapi yang Ayin tidak tahu, meskipun sudah lewat 3 tahun SIska berhasil hamil dan melahirkan anak dariku, namun Aku dan Siska masih sering bercinta. Mungkin saja Ayin tahu dan membiarkan. Entahlah, aku tak tahu bagaimana mengakhirinya. Bercinta dengan Teh Siska benar2 bikin ketagihan.

Share on Google Plus

About peristiwa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html